Pada saat ini dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara semaikin meningkat dan persaingan yang semakin ketat tidak jarang harga akan terus naik turun, hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia semakin banyak dan keadaan alam semakin sedikit menghasilkan. hal ini dimanfaatkan oleh negara-negara untuk memanfaatkannya untuk menaikan harga untuk memenuhi kebutuhan semuanya. akibatnya terjadinya inflasi harga yang membuat dampak yang sangat signifikan.
Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. hal ini disebabkan karena mekanisme pasar yang disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang terus meningkat atau bisa jadi karena berlebihnya likuiditas di pasar sehingga memicu konsumsi dan juga bisa karena distribusi barang yang terlambat atau karena kelangkaan barang itu sendiri. Secara keseluruhan terjadinya inflasi berpengaruh terhadap nilai mata uang yang bisa dikatakan menurun. inflasi merupakan proses dari suatu peristriwa, artinya inflasi tidak hanya disebabkan karena tingginya harga yang membuat suatu inflasi. tetapi proses yang ada ketika tingginya harga suatu barang mempengaruhi harga yang lainnya itu bisa dikatakan inflasi, sehingga mempengaruhi nilai mata uang.Lalu apa saja dampak yang berpengaruh akibat terjadinya inflasi.
Dampak Inflasi terhadap Pendapatan
Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi (kondisi infasi lunak), inflasi dapat mendorong parkembangen ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap Inflasi akan menyebabkm mereka rugi karena penghasilan yang tetap itu jika ditukarkan denganbarang dan jasa akan semakin sedikit. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut! Sebelum infiasi, orang yang menerima penghasilan Rp 100.000 dapat membeli 100 kg beras seharga Rp 1000,00 per kg. Karna inflasi, maka harga beras yang semula naik, menjadi Rp 1.250,00 per kg. Oleh karena nilai beli uang Rp 100.000,00 jika ditukarkan dengan beras kini hanya menjadi 80 kg. Dari ilustrasi tersebut, diketahui ada penurunan nilai tukar sebesar 20 kg (100 kg — 80 kg). Sebaliknya, orang yang berutang akan beruntung. Anggaplah seorang petani mempunyai utang Rp100.000,00. Sebelum Inflasi, petani itu harus menjual beras 100 kg untuk membayar utangnya. Tetapi setelah inflasi harga beras menjadi Rp 1.250,00 per kg, sehingga petani tersebut cukup menjual 80 kg untuk membayar utangnnya sebesar Rp 100.000,00.
Dampak Inflasi terhadap Ekspor
Pada keadaan Inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor makin mahal. Masi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh juga semakin kecil.
Dampak Inflasi terhadap Minat Orang untuk Menabung
Pada masa inflasi, pendapatan rill para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang karena laju Inflasi. Misalnya, bulan Januari tahun 2006 seseorang menyetor uangnya ke bank dalam bentuk deposit dalam satu tahun. Deposito tersebut menghasilkan bunga sebesar, misalnya, 15% per tahun. Apabila tingkat Inflasi sepanjang Januari 0006 — Januari 2007 cukup tinggi, katakanlah 11%, maka pendapatan dari uang yang didepositokan tinggal 4%. Minat orang untuk membung akan berkurang.